Dalam bursa saham, PBV tentu bukan lah menjadi istilah yang asing di kalangan para investor. Price to book value (PBV) saham adalah rasio harga saham terhadap nilai buku suatu perusahaan. Rasio tersebut biasanya dipakai oleh para investor untuk melihat apakah harga saham sedang dijual murah atau mahal, karena dengan begitu maka investor akan lebih mudah dalam mengambil keputusan. Jika PBV dibawah 1, maka saham tersebut bisa dikatakan murah, begitu pun sebaliknya.
Nah, dalam artikel kali ini kami akan membagikan daftar saham PBV dibawah 1, simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Saja Daftar Saham PBV Dibawah 1?
Harus diakui bahwa menilai profil suatu perusahaan memang bisa dikatakan mudah saat mengetahui PBV itu sendiri, terutama bagi para investor dalam melakukan transaksi di bursa saham. Berikut ini adalah beberapa daftar saham PBV dibawah 1 yang bisa dikatakan murah, antara lain:
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA)
PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga sukses mencetak pertumbuhan kinerja keuangan yang bagus. Emiten jasa konstruksi ini telah membukukan pertumbuhan kinerja keuangan dengan pendapatan naik 12,2%, dari Rp10,38 triliun menjadi Rp11,64 triliun di tahun 2021 lalu.
Sementara itu, laba bersih emiten ini melonjak 109,1%, dari Rp50 miliar menjadi Rp105 miliar, dan valuasi harga dibanding nilai buku, berada di angka 0,65 kali.
PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP)
Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP) adalah emiten pelat merah di bidang jasa konstruksi, developer real estat, properti dan investasi. PTPP juga bisa menjadi pilihan di sektor infrastruktur dengan rekomendasi beli dan target harga Rp1.110 per saham.
Dilihat dari valuasi harga dibandingkan nilai bukunya, saat ini, PBV saham PTPP berada di angka 0,53 kali, yang bisa dibilang termurah dalam sektor ini, dan di bawah rata – rata PBV 5 tahun terakhir.
PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)
Kenaikan harga kertas saat ini diperkirakan akan memberi dampak positif terhadap saham – saham emiten kertas, seperti Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. Emiten ini juga menarik untuk diperhatikan jika dilihat dari valuasinya, saat ini, saham TKIM dijual dengan PER di angka 5,78 kali, dan PBV di angka 0,82 kali.
Indah Kiat Pulp Paper Tbk (INKP)
Perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan kertas, pulp dan tisu yang berkantor pusat di Jakarta ini telah membukukan penjualan neto sebesar USD3,51 miliar di sepanjang tahun 2021 atau setara dengan Rp50,5 triliun. Laba bersihnya mencapai hingga USD527 juta atau setara dengan Rp7,56 triliun.
Sedangkan, valuasi harganya saat ini berada di angka 0,61 kali, angka tersebut lebih rendah dari rata – rata 5 tahun terakhir yang berada di angka 0,74 kali.
PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
PT Media Nusantara Citra (MNCN) adalah perusahaan yang bergerak di bidang media terintegrasi. Pada September 2021, perusahaan ini berhasil meraih laba bersih Rp1,8 triliun, lebih tinggi Rp400 miliar dari periode yang sama pada tahun lalu. Saat ini, saham emiten media Grup MNC (MNCN) memiliki nilai PER 6,01 kali, dan PBV MNCN berada di angka 0,89 kali.
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO)
Saham GOTO ditransaksikan pada valuasi PBV 0,84 kali, jika dibandingkan dengan kompetitor, saham GOTO masih lebih murah dan terdiskon. Karena kompetitornya seperti PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI), Blibli, dan PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) masing – masing masih ditransaksikan di atas 1 kali PBV.
Kinerja GOTO tahun ini fokus pada efisiensi operasional, dan GOTO mampu membuat jumlah pelanggannya bertumbuh meski melakukan penghematan belanja insentif. Hal ini mengindikasikan, bahwa GOTO sukses membuat customernya menjadi loyal, dan loyalitas pelanggan itu adalah kunci utama untuk meraih profit, apalagi untuk sekelas startup.
PT Astra International Tbk. (ASII)
PT Astra International Tbk (ASII) memberikan kinerja terbaik pada semester I – 2022. Pendapatan dan laba bersih ASII merefleksikan 49,5% dan 51,7% dari proyeksi sepanjang tahun 2022. Angka laba bersih yang didapat ASII sudah termasuk keuntungan dari investasi di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sebesar Rp 3,7 triliun.
Jika keuntungan investasinya dikeluarkan, maka laba bersih ASII pada paruh pertama 2022 masih melesat 64% secara tahunan menjadi Rp 14,5 triliun. Saat ini, PT Astra International Tbk. (ASII) memiliki nilai saham PBV dibawah 1, yaitu 0,97 kali. Sedangkan, PER ASII tercatat sebesar 8,08 kali.
Itulah tadi beberapa daftar saham PBV di bawah 1, semoga bisa menjadi referensi bagi anda yang sedang mencari peluang pasar saham terbaik 2023. Semoga bermanfaat.